CURHAT Pilu Istri Disiksa Suami, Rambut Digunduli, Dikencingi & Nyaris Dibakar: Sakit Pak Rasanya


TRIBUNSTYLE.COM - Seorang ibu rumah tangga di Banyuasin, Sumatera Selatan menjadi korban KDRT suaminya sendiri.

Bahkan saat berhasil melarikan diri, kondisi Reni (44) sang ibu rumah tangga ini begitu memilukan.

Wajah Reni penuh lebam hitam, rambutnya botak tak beraturan, bibirnya pun bengkak dan penuh sudutan rokok.

Tak hanya itu, saat ditemukan warga, sekujur tubuh Reni juga sudah penuh dengan minyak tanah.

Ya, Reni warga dusun Desa Taja Mulya, Betung, Banyuasin ini rupanya nyaris dibakar oleh suami sirinya tersebut.

Kisah bermula saat Sahrudin menikahi Reni 6 tahun lalu lewat pernikahan siri.



Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) (SCIENCE PHOTO LIBRARY)

Awal menikah, demi ikut suami, Reni pindah dari Mesuji, Lampung, ke Banyuasin, Sumatera Selatan.

Masa-masa awal pernikahannya, ibu rumah tangga ini menjalani momen yang indah.

Namun, semua itu hilang dan akhir-akhir ini hidupnya tak lepas dari siksaan sang suami.

Puncaknya pada Kamis (3/6/2021) malam, sekitar pukul 21.00 WIB, Sahrudin mulai menyiksa Reni tanpa ampun.

Sahrudin menggunakan semua alat untuk memukuli Reni agar mengakui perbuatannya.

Selama ini sang suami menuduh Reni berselingkuh dengan pria lain.

Padahal tuduhan itu tak berdasar.

"Saya disundut rokok, rambut saya dibotaki, sampai saya dikencingi," cerita Reni sambil menangis di depan penyidik Polres Banyuasin, Sabtu (5/6/2021).

Reni tak pernah tahu, atas dasar apa Sahrudin menuduhnya berselingkuh dengan pria lain.

"Katanya dia cemburu. Tapi cemburu sama siapa, aku tidak tahu," sambung Reni.

Masukkan Benda Asing ke Kelamin Reni

Menurut Reni, beberapa hari terakhir Sahrudin kerap berlaku kasar terhadap dirinya dan membuatnya merasakan pilu yang amat sangat.

Reni masih ingat, penyiksaan paling keji terhadap dirinya dilakukan Sahrudin pada Kamis malam sampai Jumat ba'da Subuh.

Saat itu di sela aksi penyiksaannya, Sahrudin begitu tega memasukkan benda asing ke organ vital Reni.


Ditelanjangi, Dipaksa Ngaku Selingkuh

Pelaku sampai tega menelanjangi korban hingga membuatnya terkulai.

Tak cukup, Sahrudin lalu menyiramkan minyak tanah ke sekujur tubuh Reni.

Sebelum api membakar tubuhnya, Reni terpaksa mengakui berselingkuh, agar Sahrudin berhenti menyiksanya.

"Sakit hati saya rasanya pak, diperlakukan seperti itu," kata dia lagi, dikutip dari TribunSumsel.com, 6 Tahun Jalani Nikah Siri, Warga Banyuasin Tak Tahan Dianiaya Suami dan IRT di Banyuasin Dianiaya Suami Siri, Semalaman Dipukuli.

Selamat dengan Pura-pura ke Kamar Mandi

Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP M Ikang Adi Putra membenarkan cerita Reni.

Siksaan yang diterima korban sungguh begitu keji, apalagi pelaku suami korban.

Reni yang trauma cukup berat karena psikisnya terganggu, mendapat pendampingan psikiater.

Ikang membenarkan, badan Reni sudah disiram minyak tanah dan nyaris dibakar oleh suaminya.

"Leher korban juga sudah diikat pelaku.

Karena merasa terancam, akhirnya korban ini mengaku apa yang dituduhkan suami sirinya," ucap Ikang.

Reni saat menjalani pemeriksaan di kepolisian (TribunSumsel/Ardiansyah)

Pelaku sempat berhenti menyiksanya pada Jumat shubuh sekitar pukul 05.00 WIB. Kesempatan itu digunakan Reni izin ke kamar mandi untuk pura-pura buang air.

Lalu dengan sisa tenaganya, ia ke luar rumah meminta pertolongan warga kampung.

Perangkat desa dan warga dusun segera menyelamatkan Reni yang saat itu kondisinya sudah sangat payah.

Ketakutan, Sakit di Kemaluan

Mereka terkejut melihat Reni terlihat sangat ketakutan dengan kondisi tubuhnya yang penuh luka memar.

Warga juga mendapati badan Reni ada luka bakar.

Ke warga, Reni juga mengeluhkan kesakitan di sekitar kemaluan dan kedua kakinya.

Tak kuat menahan diri dan terus dihinakan oleh orang tersayang, Reni melaporkan Sahrudin atas perkara kekerasan dalam rumah tangga.

Polisi sampai saat ini sudah mendatangi rumah di mana Reni disiksa, untuk mencari barang bukti kejahatan pelaku.

Personel Polres Banyuasin sedang mengejar Sahrudin guna mempertanggungjawabkan perbuatan kejinya.

LihatTutupKomentar