Seorang ibu berbagi cerita penyesalannya setelah memakainya gelang emas ke tangan bayi perempuan yang baru ia lahirkan.
Ibu asal Malaysia bernama Cik Puan Auni itu sudah 4 tahun menunggu kelahiran anak kedua.
Di tahun keempat, apa yang dinantikan Auni akhirnya terwujud.
Ia mengandung anak kedua, lebih bahagia lagi Auni saat tahu anak keduanya berjenis kelamin perempuan.
Setelah lahir bayi Auni diberi nama Putri Alice Kayyisa.
Saking bahagianya dikaruniai seorang putri, Auni ingin membuat bayinya tampil ‘secantik’ mungkin.
Meski si bayi masih begitu kecil, Auni sudah membelikannya perhiasan emas agar sang putri tampil bergaya.
Alice kecil lantas dipakaikannya gelang emas di tangan.
Namun suatu hari, Auni merasakan dorongan untuk membuka gelang yang dipakai putrinya itu.
Auni melihat gelang itu kotor sehingga tergerak untuk mencucinya.
“Entah kenapa ingin melepas gelang karena terlihat kotor, jadi mau aku cuci.
Ternyata Allah memang menggerakkan aku untuk membukanya,” ungkap Auni dikutip dari Mstar.
Namun ketika gelang terbuka, betapa terkejut Auni melihat kondisi pergelangan tangan bayinya.
Menurut Auni, pergelangan tangan Alice mengecil tidak seperti ukuran normal.
Auni yang panik melihat fakta itu segera membawa Alice ke dokter. Ia khawatir kondiri itu akan berefek panjang.
“Dokter bilang jangan lagi pakaikan gelang, rantai, atau perhiasan lain yang mengganggu pertumbuhan bayi.
Bayi tumbuh besar ketika ia tidur,” cerita Auni.
Ia pun tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi bila saat itu tak membuka gelang yang dipakai putrinya.
Setelah mendapat nasihat dari dokter, Auni segera menjauhkan gelang tersebut dari Alice.
Beruntung tangan Alice membaik setelah tak lagi dipakaikan gelang.
“Tangan Alice sudah makin membaik, sudah tak mengecil lagi.
Gelang ini sepertinya disimpan saja.
Tunggu dia besar, baru dipakaikan lagi,” ungkap Auni.
Ia lantas mengingatkan para ibu untuk tidak melakukan hal yang sama.
“Memang punya anak perempuan pasti tergoda mendandaninya, tapi tolong dipikirkan lagi.
Tidak salah mendandani anak, tapi jangan lalai.
Pikirkan juga faktor kesehatan anak yang tentu jadi hal terpenting,” pungkasnya